Wednesday, April 16, 2014

TUGAS III “ SPEKTROFOTOMETER ”


TUGAS INSTRUMENTASI
“ SPEKTROFOTOMETER ”

Disusun oleh :
Nama : Galeh Restu Putro
NIM : A102.09.018

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
2013 -2014
1.    Bagaimana cara menentukan panjang gelombang maksimal pada spekrofotometer ?
Jawab : Panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal, dapat ditentukan dengan cara membuat kurva hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu larutan baku pada konsentrasi tertentu. Sebagai contoh menggunakan larutan CoSO4 0.07 M 25 ml :
a.        Persiapan larutan
1.      Ditimbang CoSO4sebanyak 0,335 g
2.      Dimasukkan kedalam beckerglass 250 ml
3.      Ditambahkan aquadest sebanyak 15 ml
4.      Diaduk hingga rata ( larut )
5.      Dipindahkan kedalam labu ukur 25 ml dan ditanda bataskan
6.      Dibersihkan leher labu ukur menggunakan tisu
7.      Dikocok sesuai dengan prosedur yang berlaku
8.      Jadilah larutan CoSO4 0.07 M 25 ml.
b.      Penentuan panjang gelombang maksimum
1.      Nyalakan alat spektronik-20 ( 30 menit )
2.      Diputar pada panjang gelombang 360 nm
3.      Diatur (%T) = 0 ( tanpa kuvet )
4.      Diatur %T = 100 ( kuvet berisi aquadest )
5.      Diukur %T untuk larutan CoSO4  0,07 M ( l 380 – 650 nm ) kisaran 20 nm.
6.      Diukur %T untuk larutan CoSO4  0,07 M pada l maksimal dengan kisaran 5 nm.
7.      Digambar spektrum absorpsi hubungan A ( sumbu X ) dan A (sumbu Y ).
8.      Ditentukan panjang gelombang maksimum ( l maks ).
9.      Data.
v  Data percobaan :
Contoh perhitungan :
A  = 2-Log (%)
             = 2- Log 77,5
            = 0,111
v  Tabel larutan CoSO4 0.07 M 25 ml kisaran 20 nm
l ( panjang gelombang )
%T
A (2-log10 (%T))
380
400
77.5
79.9
0,111
0.098
420
84.5
0.073
440
74.7
0.127
460
63.7
0.196
480
57.7
0.239
500
51.7
0.287
520
49.9
0.302
540
60.5
0.218
560
77.1
0.110
580
87.1
0.060
600
95.6
0.019
620
88.7
0.052
640
88.7
0.052
660
88.7
0.052

v   Grafik hubungan antara panjang gelombang pada sumbu X dan absorbansi pada sumbu Y yang berkisaran 20 nm
Jadi panjang gelombang maksimalnya adalah 520 nm.
v  Grafik hubungan antara panjang gelombang pada sumbu X dan persen transmitan pada sumbu Y yang berkisaran 20 nm
Contoh kedua :
a.       Persiapan larutan
1.      Menyiapkan 7 buah labu takar 50 ml.
2.      Manambahkan larutan standar kedalam masing-masing labu ( Fe3+   100 ppm )
3.      Menambahkan 5 ml kalium tiosianat 5% dan 5 ml larutan asam nitrit 4N
4.      Mengencerkan hingga tanda batas dan homogenkan.
b.      Penentuan panjang gelombang maksimum
1.      Nyalakan alat spektronik-20 ( 30 menit )
2.      Atur skal pada posisi 0
3.      Atur panjang gelombang yang diinginkan
4.      Pasang kuvet yang berisi blanko kedalam alat
5.      Atur skala %T pada posisi 100% dengan memutar tombol bagian depan bawah, sebelah kanan
6.      Mengganti larutan blanko dengan larutan standar Fe 1,5 ppm danmengubah panjang gelombang sesuai dengan senyawa yang akan diukur
7.      Catat nilai %T yang tertera pada alat
8.      Ulangi langkah ke 2 sampai 6 hingga diperoleh panjang gelombang maksimum.
9.      Kemudian buatlah kurva antara panjang gelombang ( l ) lawan absorbsi ( A ) (mengubah %T menjadi A) dan menentukan panjang gelombang maksimumnya.
v  Perhitungan :
Grafik penentuan panjang gelombang maksimum Fe 1,5 ppm
Misalnya pada panjang gelombang 400 nm:
% T       = 95,5 %
T           =  0,955
A          = log  
A          = log  = 0,0199

Panjang Gelombang
%T
A
400
410
420
430
440
450
460
465
470
475
480
490
500
510
520
530
540
550
560

95,5
92
89,5
88,5
86
86
74
74
74
98
74,5
88
89
90
92
94
95
96,5
99

0,0199
0,036
0,0482
0,0531
0,0655
0,0655
0,1308
0,1308
0,1308
0,0088
0,1278
0,0555
0,0506
0,0458
0,0362
0,0269
0,0223
0,0155
0,0044



Sehingga diperoleh panjang gelombang maksimum : 470 nm
Ada beberapa alasan mengapa harus dilakukan pada panjang gelombang maksimal :
a.      Pada panjang gelombang  maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang maksimal tersebut, perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi larutan adalah yang paling besar.
b.      Disekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi linier, sehingga memenuhi hukum lambert-beer.
Hal yang perlu diperhatikan pada penentuan panjang gelombang maksimas yaitu absorben yang terbaca pada spektrofotometer hendaknya antara 0,2 sampai 0,8 atau 15% sampai 70% jika dibaca sebagai transmitans. Anjuran ini berdasarkan anggapan bahwa kesalahan dalam pembacaan T adalah 0,005 atau 0,5% (kesalahan fotometrik). (Rohman, A.2007)

2.    Bagaiman cara menentukan operating time pada spektrofotometer ?
1.      Jawab : Tujuan adalah untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil yaitu saat sampel bereaksi sempurna dengan reagen warna. Waktu kerja ( operating time ) ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu pengukuran dengan absorbansi larutan. Contohnya menggunakan larutan natrium diklofenak ;
a.      Timbang 50,0 mg natrium diklofenak, kemudian masukkan dalam labu takar 100 ml. Tambahkan aquabides sampai batas tanda.
b.      Ambil 1ml kemudian masukkan ke labutakar 50 ml.tambahkan aquabides sampai batas tanda.
c.       Serapan dibaca pada panjang gelombangmaksimal pada menit ke 0, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60.
d.      Serapan yang tetap dicatat dan digunakan sebagai ukuran waktu pembacaan absorbansi pada pembuatan kurva dan penetapan kadar sampel.

Dari hasil absorbansi diatas dapat diketahui bahwa mulai menit ke-10 hingga menit ke-20 larutan diklofenak tetap stabil. Pembacaan absorbansi yang pilih adalah menitke-10.

3.    Buatlah tabel panjang gelombang dari berbagai daerah spektra cahaya !
Hubungan antara warna dengan panjang gelombang sinar tampak
Panjang gelombang
Warna yang diserap
Warna yang diamati / komplementer
400 - 435 nm
Ungu ( lembayung )
Hijau kekuningan
450 – 480 nm
Biru
Kuning
480 – 490 nm
Biru kehijauan
Oranye
490 – 500 nm
Hijau kebiruan
Merah
500 – 560 nm
Hijau
Merah anggur
560 – 580 nm
Hijau kekuningan
Ungu ( lembayung )
580 – 595 nm
Kuning
Biru
595 – 610 nm
Oranye
Biru kekuningan
610 – 750 nm
Merah
Hijau kebiruan

Daftar Pustaka :
ITS-Master-10450-Tables.pdf diunduh 21 November 2013 pkl. 12.09
Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang. UniversitasTribhuwana Tunggadewi Malang diunduh 21 November 2013 pkl. 12.27
oseana_x(1)39-47.pdf diunduh 21 November 2013 pkl. 12.15
2011-2012.Laporan Praktikum Spektrofotometri. Politeknik Negeri Bandung diunduh 21 November 2013 pkl 11.57

No comments:

Post a Comment